Kain Pinawetengan













Kain Pinawetengan merupakan kain khas daerah yang memiliki banyak motif serta keberagaman cerita di dalamnya. Kain khas sulawesi utara ini memiliki 3 jenis kain yaitu kain yang biasanya pembuataannya dengan cara printing dan tenun dan songket.
Dipelopori yayasan institut seni budaya (ISB) sulawessi utara di tompaso yang dipimpin irjen pol (purn) Benny Mamoto, kain pinaweetengan memulai debutnya pada tahun 2005 dan mulai dipromosikan pada tahun 2006.  Motif kain ini sendiri diambil dari guratan gambar yang ada di situs budaya watu pinawetengan yang ditemukan sejak tahun 1888., oleh penduduk kanonang. Saat ditemukan guratan gambar terseebut berusia sekitar 1200 tahun. Dan pada saat guratan gambar itu ditemukan, dilakukan upacara adat pertama di batu pinawetengan secara resmi pada tanggal 7 juli 1888. Dari situlah kain ini disebut kain pinawetengan. Berikut beberapa motif kain pinawetengan:
1.     Pasolongan    : merupakan motif gabungan antara motif  Toar Lumimuut dan Karema.
2.     Cingkeh         : motif ini terinspirasi dari tumbuhan yang banyak dijumpai di tanah minahasa.
3.     Manguni        : motif ini terinspirasi dari burung manguni yang memang sudah terkenal akan banyak kelebihannya dan menjadi salah satu hewan khas di tanah minahasa.
4.     Pina bia          : motif ini terinspirasi dri alat musik tradisional yang banyak digunakan masyarakat minahasa.
5.     Pina Tembega : motif ini terinspirasi dari salah satu bentuk perhiasan yang sering digunakan oleh masyarakat minahasa pada zaman dahulu kala. Motif ini diangkat dengan harapan bahwa tembega tetap diingat.
6.     Karema              : terinspirasi dri dewi kesuburan yang bernama Lingkanwene.
7.     Kaiwu Patola     : terinspirasi dari jenis ular piton yang berasal dari minahasa bukan India.

Jadi teman-teman karena kita sudah mengetahui beberapa hal tentang kain pinawetengan marilah kita sebagai generasi muda untuk menjaga dan melestarikan budaya yag ada di tanah air kita terlebih khusus pulau kita yaitu Sulawesi utara. Marilah kita memulai melestarikannya dari hal-hal kecil seperti tidak malu menggunakan kain khas daerah ataupun batik. Dengan desain baru dan gaya yang tren sekarang kita dapat memadupadankan kain khas daerah dengan berbagai gaya yang dapat menunjang penampilan kita. Banyak orang menggunakan kain khas daerah ataupun batik, selain itu gaya mereka juga tidak kalah dengan gaya budaya barat  yang mengambil ideologi liberalisme. Dan bagi generasi muda yang ingin mengggunakan kain khas daerah ataupun batik, saya memiliki beberapa tips seperti: 1. Kenali dulu asal kain atau batik tersebut, 2. Dipastikan bahwa anda meyukai motif yang terdapat dalam kain ataupun batik itu, 3. Pilih warna yang sesuai dengan kulit anda dan pastikan itu merupakan pilihan anda, 3. Padupadankan kain atau batik dengan gaya yang memang sesuai dengan jati diri anda dan menjadi ciri khas anda, 4. Hindari gaya yang terlalu berlebihan karena kain khas dan batik sendiri memiliki motif yang ramai jadi alangkah baiknya kita padupadankan dengan kain polos ataupun baju polos.  sekian tips dari saya, Terima kasih.

No comments:

Post a Comment